Apa itu Beton? Berikut Pengertian Menurut Para Ahli
Apa Itu Beton ?
Apa itu beton? berikut ini adalah pengertian menurut jenis,fungsi,kekurangan dan kelebihannya. Penafsiran serta Kelebihan Beton– Beton ialah bagian penyusun bangunan yang memiliki guna vital serta saat ini sudah banyak digunakan. Secara simpel kita ketahui kalau beton disusun atas pasir, kerikil, semen, air dan bahan yang lain. Perihal ini memanglah benar, hendak namun sebagian pakar membagikan penafsiran lebih lengkapnya, berikut sebagian penafsiran beton bagi para pakar.
Pengertian Beton
Pengertian beton - Beton merupakan material berarti dalam dunia konstruksi, seolah jadi bahan baku harus buat menghasilkan kekuatan struktur serta buatnya lebih tahan lama.
Pengertian Beton Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertiannya yang dirangkum berdasarkan para ahli:
- Standar Nasional Indonesia (SNI)
Campuran semen portland atau jenis hidrolis lainnya, agregat halus dan kasar, air, serta dengan atau tanpa bahan tambahan (admixture).
2. Asroni
Material yang dibentuk oleh pengerasan campuran dari air, semen, agregat halus dan kasar, dan terkadang ditambahkan admixture dalam memperbaiki kualitasnya.
Secara Simpel Beton dibangun oleh pengerasan kombinasi antara semen, air, agregat halus( pasir), serta agregat agresif( batu rusak kerikil). Kadang- kadang ditambahkan kombinasi bahan lain( admixture) buat membetulkan mutu beton( Asroni, 2010).
Beton diperoleh dengan metode mengombinasikan semen, air, agregat dengan ataupun tanpa bahan tambah tertentu. Material pembuat beton tersebut dicampur menyeluruh dengan komposisi tertentu menciptakan sesuatu kombinasi yang plastis sehingga bisa dituang dalam cetakan buat dibangun cocok dengan kemauan.
Perbandingan kombinasi bahan susun disebutkan secara urut, diawali dari dimensi butir yang sangat kecil( lembut) ke butir yang besar, ialah: semen, pasir, serta kerikil. Jadi bila kombinasi beton memakai semen 1: 2: 3, berarti kombinasi adukan betonnya memakai semen 1 bagian, pasir 2 bagian, serta kerikil 3 bagian.( Asroni, 2010).
3. McCormac
Suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, maupun agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan pasta yang terbuat dari air dan semen. Campuran tersebut membentuk massa mirip batuan.
Kadang-kadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan agar menghasilkan karakteristik material tertentu demi kemudahan dalam pengerjaan (workability), durabilitas, dan waktu pengerasan.
Jenis-Jenis Beton
Menurut Tjokrodimuljo (1996), macam-macam beton sebagai berikut :
1. Beton normal
Merupakan beton yang cukup berat, dengan Berat Volume 2400 kg/m³ dengan nilai kuat tekan 15 – 40 MPa dan dapat menghantar panas.
2. Beton ringan
Merupakan beton dengan berat kurang dari 1800 kg/m³. Nilai kuat tekannya lebih kecil dari beton biasa dan kurang baik dalam menghantarkan panas.
3. Beton massa
Beton massa adalah beton yang dituang dengan volume yang besar yaitu perbandingan antara volume dan luas permukaannya besar. Apabila dimensinya lebih dari 60 cm biasanya disebut dengan beton massa.
4. Ferosemen
Adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan memberikan kepada mortar semen suatu tulangan yang berupa anyaman. Ferosemen dapat diartikan beton bertulang.
5. Beton serat
Adalah beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Bahan serat dapta berupa serat asbes, serat tumbuh-tumbuhan (rami, bamboo, ijuk), serat plastic (polypropylene) atau potongan kawat logam.
6. Beton non pasir
Adalah suatu bentuk sederhana dan jenis beton ringan yang diperoleh menghilangkan bagian halus agregat pada pembuatannya. Rongga dalam beton mencapai 20-25%.
7. Beton siklop
Beton ini sama dengan beton biasa, bedanya digunakan agregat dengan ukuran besar-besar. Ukurannya bisa mencapai 20 cm. Namun, proporsi agregat yang lebih besar tidak boleh lebih dari 20%.
8. Beton hampa (Vacuum Concrete)
Beton ini dibuat seperti beton biasa, namun setelah tercetak padat kemudian air sisa reaksi disedot dengan cara khusus, disebut cara vakum (vacuum method). Dengan demikian air yang tinggal hanyalah air yang dipakai sebgai reaksi dengan semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
9. Mortar
Mortar sering disebut juga mortel atau spesi ialah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat, kapur dan PC.
Komposisi Beton
Beton sesungguhnya dibuat dari sebagian bahan ataupun komposisi, yang buatnya jadi material yang sangat kokoh dibandingkan material di kelasnya. Tahu komposisinya lewat data berikut:
1. Semen Portland
Menjadi material yang bekerja mengikat agregat sehingga berubah menjadi pasta ketika sudah dicampur menggunakan air.
Seiring pemrosesan berdasarkan panas dan waktu, campuran ini mampu menghasilkan pengerasan pada pasta yang ada.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia, semen yang menjadi bahan dasar beton terbagi menjadi lima jenis, yaitu:
Jenis I sebagai bahan baku konstruksi umum tanpa memerlukan persyaratan khusus layaknya jenis semen lainnya.
Jenis II untuk bahan konstruksi yang membutuhkan ketahanan terhadap panas sedang maupun sulfat.
Jenis III sebagai komponen konstruksi dengan persyaratan kekuatan awal lebih tinggi.
Jenis IV disyaratkan bagi konstruksi atau bangunan dengan panas hidrasi lebih rendah.
Jenis V bagi konstruksi yang membutuhkan syarat sangat tahan dalam melalui senyawa sulfat.
2. Agregat
Berbentuk butiran mineral natural serta berperan selaku material pengisi dari kombinasi di kisaran 70% dari volume mortar.
Secara universal, agregat yang menyusun mortar diharapkan mempunyai watak kemampatan besar sehingga volume pori- pori serta material pengikat yang dibutuhkan jauh lebih sedikit.
Berdasarkan SNI, agregat dibagi lagi menjadi empat zone atau daerah, yaitu zone I kasar, zone II agak kasar, zone III agak halus, dan zone IV halus.
3. Air
Selain bekerja sebagai bahan reaksi dengan semen, nyatanya air juga menjadi pelumas bagi sela-sela agregat supaya bisa dipadatkan dan dikerjakan dengan baik.
Air yang akan dipakai sebagai materi pencampuran harus memenuhi kriteria berikut:
Kandungan lumpur maksimal 2 gr/liter
Garam yang berpotensi merusak tidak lebih dari 15 gr/liter
Tidak mengandung klorida lebih dari 0,5 gr/liter
Senyawa sulfat maksimal 1 gr/liter
Kelebihan dan Kekurangan Beton
Kelebihan dan kekurangan beton sendiri dapat kita ketahui dengan melakukan pengujian beton. Untuk lebih jelasnya bisa Anda baca di metode pengujian beton. Menurut Mulyono, kelebihan dan kekurangan beton adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan Beton
- Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
- Mampu memikul beban yang berat.
- Tahan terhadap temperatur yang tinggi.
- Biaya pemeliharaan yang kecil.
2. Kekurangan Beton
- Bentuk yang telah dibuat sulit diubah.
- Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
- Berat.
- Daya pantul suara besar.
0 Comments: